Cara Dan Metode Terbaik Atasi Hp Yang Kemasukan Air
INIRUMAHPINTAR - Hape gueh gres saja kemasukan air tanpa sengaja. Tepatnya satu ahad yang lalu. Tidak hingga terendam sih. Saya Istimewa untuk menaruh ponsel di atas meja yang kebetulan ada genangan air. Emang ketika itu gueh ceroboh. Saya tidak memperhatikan kalau di sekitaran meja terdapat beberapa gelas kemasan air minum yang sudah terbuka. Walhasil, kemungkinan ada sisa air dalam gelas kemasan yang tumpah dan menyelinap masuk ke dalam celah ponsel gueh melalui lubang speaker.
Karena ketika itu gueh sibuk bercerita dengan kawan-kawan, gueh tidak sadar genangan air mengendap di pecahan bawah ponsel.
10 menit berselang, gueh meraih kembali hape gueh di atas meja untuk mengecek notifikasi sosial media. Tiba-tiba layar menjadi kelap-kelip, kemudian menghitam.
Saya pikir baterainya habis. Tanpa pikir panjang ponsel pun gueh sambungkan dengan kabel charger. Bukannya menampilkan kafetaria tanda charging berlangsung, ponsel gueh malah menghangat. Seperti demam gitu.
Hufttt... Saya menghelas nafas. Ada apa gerangan? Saya gres menyadari kalau pecahan bawah ponsel gueh sedikit lembab. Apakah itu penyebabnya? Saya pun lepaskan sambungan charger, lalu membuka casing dan membuka baterai. Benar saja. Bagian belakang ponsel gueh sedikit lembab juga. Berarti indikasi awal ialah hape gueh mati alasannya ialah kemasukan air.
Panik. Apa yang harus gueh lakukan? Bingung. Sambil menkelabu seluruh pecahan ponsel dengan baju, gueh mulai terkena sindrom GTT (Galau Tingkat Tinggi).
Lalu, dengan sigap gueh googling. Saya cari cara terbaik, tercepat, terjitu, teruji, dan termudah untuk mengatasi hape yang terendam atau kemasukan air.
Tips pertama yang gueh temukan yaitu mengeringkan hape dengan hair dryer. Ya udah, gueh pinjam punya temen kemudian semua komponen hape gueh kibasin pakai hair dryer. Karena hembusan anginnya sedikit panas makanya perlu hati-hati ternyata. Mesti diarahkan ke seluruh pecahan HP secara bergantian dan cepat.
Setelah dan sudah kering, gueh pasang kembali baterai dan casing HP gueh. Walhasil masih belum sanggup nyala.
Saya pun meneruskan pencarian di Google. Saya temukan alternatif lain. Saya diminta membongkar seluruh komponen ponsel hingga isi mesinnya. Singkat cerita, gueh bongkar, gueh keringkan, dan gueh pasang kembali. Ternyata....oh...ternyata, HP gueh belum juga siuman.
Gagal maning gagal maning. (inget sinetronnya tuyul dan mbak yul)
Saya pun mencari lagi cara lain. Beberapa situs pun gueh kunjungi. Hampir semuanya sama. Katanya, HP yang kerendam air tinggal dikeringkan pake handuk kemudian simpan dalam tumpukan beras sehari semalam. Esoknya gres pasang lagi baterai dan komponen lainnya.
Saya bekerjsama mau coba. Namun, berhubung gueh lagi nginap di rumah mitra dan udah tengah malam, gueh mengurungkan tips pengeringan dalam beras tersebut.
Saya menentukan takalok, mengistirahatkan mata yang mulai sayu. Siapa tau sanggup bermimpi sanggup HP baru, kendaraan beroda empat baru, rumah baru, istri gres (klo ini gak mungkin). Ternyata, keesokan harinya, sehabis dan sudah gueh terjaga, mimpi tak datang-datang, hape pun belum juga menyala.
Huft....ini namanya ujian. Saya pun segera pulang ke rumah. Walau tidak menunggangi motor sport ala motoGP menyerupai Yamaha R25, Honda CBR, atau Suzuki GSX R150, alhamdulillah gueh tiba di rumah dengan selamat. Padahal di jalan, pikiran gueh udah kemana-mana.
Keesokan harinya, gueh ke kawasan servis HP langganan gueh. Tidak pake lama. Kerusakannya eksklusif terdeteksi. Ternyata, perangkat sambungan ke layarnya bermasalah. Katanya si mas-nya, komponennya udah berkarat. Entah alasannya ialah benar-benar kemasukan air atau rusak secara anonymous. Intinya, perangkat tersebut harus diganti. Dan itu satu paket dengan layarnya.
Singkat cerita. HP pun diservis dan sanggup membaik lagi 2 jam kemudian. Saya tidak mau bilang-bilang berapa biayanya. Nanti keinget terus. Yang terpenting, gueh sanggup komunikasi dengan rekan bisnis dan para murid-murid gueh.
Sekian dulu cerpen kisah kasatmata gueh sehubungan cara terbaik mengatasi HP yang kemasukan air. Semoga teman pembaca sanggup mengambil hikmah. Saran gueh, kalau teman mengalami hal menyerupai ini. Tidak usah sok tau kalau belum punya keahlian dan alat servis yang lengkap. Mending bawa ke ajah ke ahlinya. Biar Nggak tambah parah kerusakannya.
Udah dulu. Mau Jumatan. Daaa...
Karena ketika itu gueh sibuk bercerita dengan kawan-kawan, gueh tidak sadar genangan air mengendap di pecahan bawah ponsel.
10 menit berselang, gueh meraih kembali hape gueh di atas meja untuk mengecek notifikasi sosial media. Tiba-tiba layar menjadi kelap-kelip, kemudian menghitam.
Saya pikir baterainya habis. Tanpa pikir panjang ponsel pun gueh sambungkan dengan kabel charger. Bukannya menampilkan kafetaria tanda charging berlangsung, ponsel gueh malah menghangat. Seperti demam gitu.
Hufttt... Saya menghelas nafas. Ada apa gerangan? Saya gres menyadari kalau pecahan bawah ponsel gueh sedikit lembab. Apakah itu penyebabnya? Saya pun lepaskan sambungan charger, lalu membuka casing dan membuka baterai. Benar saja. Bagian belakang ponsel gueh sedikit lembab juga. Berarti indikasi awal ialah hape gueh mati alasannya ialah kemasukan air.
Panik. Apa yang harus gueh lakukan? Bingung. Sambil menkelabu seluruh pecahan ponsel dengan baju, gueh mulai terkena sindrom GTT (Galau Tingkat Tinggi).
Lalu, dengan sigap gueh googling. Saya cari cara terbaik, tercepat, terjitu, teruji, dan termudah untuk mengatasi hape yang terendam atau kemasukan air.
Tips pertama yang gueh temukan yaitu mengeringkan hape dengan hair dryer. Ya udah, gueh pinjam punya temen kemudian semua komponen hape gueh kibasin pakai hair dryer. Karena hembusan anginnya sedikit panas makanya perlu hati-hati ternyata. Mesti diarahkan ke seluruh pecahan HP secara bergantian dan cepat.
Setelah dan sudah kering, gueh pasang kembali baterai dan casing HP gueh. Walhasil masih belum sanggup nyala.
Saya pun meneruskan pencarian di Google. Saya temukan alternatif lain. Saya diminta membongkar seluruh komponen ponsel hingga isi mesinnya. Singkat cerita, gueh bongkar, gueh keringkan, dan gueh pasang kembali. Ternyata....oh...ternyata, HP gueh belum juga siuman.
Gagal maning gagal maning. (inget sinetronnya tuyul dan mbak yul)
Saya pun mencari lagi cara lain. Beberapa situs pun gueh kunjungi. Hampir semuanya sama. Katanya, HP yang kerendam air tinggal dikeringkan pake handuk kemudian simpan dalam tumpukan beras sehari semalam. Esoknya gres pasang lagi baterai dan komponen lainnya.
Saya bekerjsama mau coba. Namun, berhubung gueh lagi nginap di rumah mitra dan udah tengah malam, gueh mengurungkan tips pengeringan dalam beras tersebut.
Saya menentukan takalok, mengistirahatkan mata yang mulai sayu. Siapa tau sanggup bermimpi sanggup HP baru, kendaraan beroda empat baru, rumah baru, istri gres (klo ini gak mungkin). Ternyata, keesokan harinya, sehabis dan sudah gueh terjaga, mimpi tak datang-datang, hape pun belum juga menyala.
Huft....ini namanya ujian. Saya pun segera pulang ke rumah. Walau tidak menunggangi motor sport ala motoGP menyerupai Yamaha R25, Honda CBR, atau Suzuki GSX R150, alhamdulillah gueh tiba di rumah dengan selamat. Padahal di jalan, pikiran gueh udah kemana-mana.
Keesokan harinya, gueh ke kawasan servis HP langganan gueh. Tidak pake lama. Kerusakannya eksklusif terdeteksi. Ternyata, perangkat sambungan ke layarnya bermasalah. Katanya si mas-nya, komponennya udah berkarat. Entah alasannya ialah benar-benar kemasukan air atau rusak secara anonymous. Intinya, perangkat tersebut harus diganti. Dan itu satu paket dengan layarnya.
Singkat cerita. HP pun diservis dan sanggup membaik lagi 2 jam kemudian. Saya tidak mau bilang-bilang berapa biayanya. Nanti keinget terus. Yang terpenting, gueh sanggup komunikasi dengan rekan bisnis dan para murid-murid gueh.
Sekian dulu cerpen kisah kasatmata gueh sehubungan cara terbaik mengatasi HP yang kemasukan air. Semoga teman pembaca sanggup mengambil hikmah. Saran gueh, kalau teman mengalami hal menyerupai ini. Tidak usah sok tau kalau belum punya keahlian dan alat servis yang lengkap. Mending bawa ke ajah ke ahlinya. Biar Nggak tambah parah kerusakannya.
Udah dulu. Mau Jumatan. Daaa...
Komentar
Posting Komentar